Dongeng merupakan salah satu cerita terbaik yang bisa kita ambil pesan moralnya. Tak hanya menghibur cerita dongeng juga membawa pesan yang mendalam yang bisa Bisa kamu pelajari. Salah satu tema cerita yang paling populer yaitu dongeng tentang putri cantik yang baik hati. Misalnya saja dongeng terkenal yang sudah tidak asing lagi yaitu Cinderella.
Dongeng tentang putri cantik biasanya berkisah tentang seorang putri dari sebuah kerajaan yang memiliki kecantikan serta kebaikan hati yang luar biasa. Berikut rekomendasi beberapa dongeng putri cantik, kaya akan pesan moral yang dapat kamu baca.
1. Dongeng Putri Malu dan Cermin Ajaib
Pada zaman dahulu, terdapat sebuah istana yang dikelilingi oleh ladang gandum yang subur. Istana tersebut dihuni oleh seorang putri buruk rupa. Ia memiliki cacat pada bagian wajahnya sejak lahir. Putri Raja ini bernama Kira, yang artinya cahaya matahari. Sang putri hanya dibesarkan oleh pengasuh yang setia, karena ibundanya sudah meninggal ketika melahirkan dia ke dunia ini.
Meskipun wajahnya buruk rupa, namun Kira mempunyai hati yang sangat baik. Ia sering menolong orang yang kesulitan dan sesama makhluk hidup. Si putri membantu apa saja yang dapat dia lakukan. Banyak yang suka dengan kebaikan hatinya, tapi Kira terlalu malu untuk
keluar rumah saat siang hari.
Sejujurnya Kira ingin bermain bersama teman-teman sebayanya, tapi ia merasa malu dengan kekurangannya. Alhasil, ia selalu mengurung diri di dalam kamar saat siang hari. Sang putri hanya akan keluar ketika malam hari saat penduduk desa sudah terlelap. Itulah mengapa tidak ada yang tahu seperti apa wajahnya, dan rakyat menjulukinya “Putri Malu”.
Suatu hari di malam bulan purnama, Putri Kira memberanikan diri keluar dari istana. Si putri malu berjalan agak jauh dari istana, kemudian duduk di bawah pohon rindang. Ia merenung sambil memandangi langit berhiaskan bulan purnama terang dan gemerlap bintang. Mengeluhkan nasibnya terlahir sebagai putri berwajah buruk rupa.
“Hai bintang, bolehkah aku meminta suatu permintaan padamu? Bisakah aku menjadi cantik seperti gadis-gadis lainnya?” Sang Putri menangis sambil berharap agar doanya dikabulkan oleh langit. Tiba-tiba saja angin berhembus sangat kencang, daun-daun berisik saling bergesekan. Putri Kira merasa kedinginan dan memutuskan kembali ke istana.
Dalam perjalanan pulang, ia merasakan menginjak sebuah benda. Lalu Ia memungut benda tersebut yang ternyata adalah sebuah cermin dengan ornamen cantik. Putri Kira terheran mengapa ada cermin sebesar wajahnya di luar kamar. Setelah masuk ke dalam kamar, Kira
mencermati wajahnya di depan cermin itu.
“Wahai cermin, bisakah kau merubah wajahku menjadi cantik seperti gadis lainnya?” Tiba-tiba muncullah seorang peri cantik dari balik cermin. Gaunnya putih panjang, rambut pirang, dan memakai mahkota berlian. Ia tersenyum sambil melihat wajah Putri Kira.
“Tuan putri, tahukah kau? Bahwa kau adalah gadis paling cantik di seluruh negeri ini. Kau memiliki hati yang mulia, dan sering menolong orang yang kesusahan. Sebentar lagi kau akan menerima hadiah dariku”. Berkat kesabaran Putri Kira, malam itu juga wajahnya berubah menjadi cantik jelita. Ia pun semakin dikagumi oleh penduduk seluruh kerajaan.
2. Dongeng Putri Kerajaan dan Pangeran Kodok
Di sebuah kerajaan, hidup seorang raja yang mempunyai beberapa anak gadis yang cantik, tetapi si bungsu yang bernama Mary yang paling cantik. Istana raja berada di dekat hutan yang lebat.
Suatu hari yang panas, Putri Mary pergi bermain ke tepi pancuran air. Air itu sangat dingin. Sang Putri sangat suka bermain bola emas. Bola emas itu ia lemparkan tinggi-tinggi lalu ditangkapnya kembali. Namun kali ini tangkapannya meleset. Ia tidak bisa menangkap bola emas itu. Bola emas tersebut jatuh ke tanah dan menggelinding masuk telaga.
Telaga itu dalam sekali. Sang Putri tidak bisa mengambilnya dan ia pun mulai menangis. Semakin lama tangisannya semakin kencang. Tiba-tiba terdengar suara orang bertanya kepadanya.
“Apa yang membuatmu menangis, Tuan Putri” Sang Putri terdiam dan mencari suara itu, tetapi ia hanya melihat seekor katak besar yang jelek di atas permukaan air.
“Ohh, apakah engkau yang tadi berbicara padaku wahai katak?” tanya Sang Putri keheranan.
“Berhentilah menangis.” kata sang Katak.
“Aku menangis karena bola emasku jatuh ke dalam telaga.” jawab Sang Putri sedih.
“Berhentilah menangis.” kata sang katak “Aku bisa mengambil bola emasmu, tapi apakah yang akan kau berikan padaku?” lanjut sang katak.
“Apa pun yang kau minta, akan kuberikan. Perhiasan dan mutiaraku, bahkan mahkota emas yang aku pakai ini,” jawab Sang Putri cepat.
“Aku tidak mau perhiasan, mutiara, atau bahkan mahkota emasmu, tapi aku ingin kita selalu bersama. Makan bersama, minum bersama, dan aku akan menemanimu tidur. Jika kau berjanji memenuhi semua keinginanku, aku akan mengambil bola emasmu,” kata sang katak.
“Baik, aku janji akan memenuhi semua keinginanmu jika kau berhasil membawa bola emasku kembali,” jawab sang Putri sambil berpikir mana mungkin seekor katak bisa hidup di darat.
Mendengar janji sang Putri, sang Katak segera menyelam ke telaga. Dan dalam waktu singkat ia kembali ke permukaan dengan bola emas di mulutnya lalu melemparkannya ke tanah. Sang Putri sangat senang karena bola emasnya berhasil ia dapatkan kembali. Sang Putri mengambil bola emasnya lalu berlari pulang.
“Tunggu, tunggu, Tuan Putri!” teriak sang Katak. “Aku ikut bersamamu!” tapi sang Putri tetap berlari dan meninggalkan sang katak.
Keesokan harinya, ketika sang Putri sedang makan siang bersama sang Raja, terdengar suara ketukan pintu dan tangisan. “Putri, putri… bukakan aku pintu.”
Sang Putri bergegas menuju pintu. Ternyata di hadapannya sang katak! Ia terkejut dan langsung menutup pintu keras-keras lalu kembali duduk dengan muka pucat dan ketakutan.
“Apa yang engkau takutkan, Putriku? Apakah ada raksasa yang akan membawamu pergi?” tanya sang Raja.
“Bukan Ayahanda, bukan seorang raksasa tapi seekor katak yang menjijikkan.” kata sang Putri.
“Apa yang ia inginkan darimu?” tanya sang Raja lagi. Sang Putri lalu menceritakan janjinya kepada sang Raja.
“Putri, putri, bukakan aku pintu. Apakah kau lupa dengan janjimu di telaga kemarin?” terdengar suara katak dari balik pintu.
“Anakku, kau harus menepati janjimu. Ayo, bukakan pintu untuknya!” ucap sang Raja. Dengan langkah berat, sang Putri membuka pintu dan sang Katak masuk mengikuti sang Putri ke meja makan.
“Angkat aku, aku mau duduk di sebelahmu,” kata sang Katak. Atas perintah sang Raja, pengawal menyiapkan piring untuk katak di samping Putri Mary. Sang Katak segera menyantap makanan di piring itu dengan menjulurkan lidahnya yang panjang.
“Benar-benar menjijikkan! Melihatnya aku jadi tidak ingin makan lagi,” kata sang Putri dalam hati. Sang Putri lalu berlari ke kamarnya. Di kamarnya, ia bisa melepaskan diri dari sang Katak yang menjijikkan itu.
“Kwoook!” terdengar suara sang Katak dari atas tempat tidurnya.
“Cukup, katak! Meskipun aku sudah mengucapkan janji, tapi ini sudah keterlaluan!” teriak Putri Mary sangat marah. Ia melemparkan katak itu ke lantai. Bruuk! Ajaib, tiba-tiba asap keluar dari tubuh katak. Dari dalam asap muncul seorang pangeran yang gagah.
“Terima kasih, Putri Mary. Kau telah menyelamatkanku dari sihir seorang penyihir yang jahat. Sihir itu akan lenyap kalau ada seorang gadis yang melemparku. Dan aku akan kembali ke wujud semula.” kata sang Pangeran.
“Maafkan aku karena telah mengingkari janji,” kata sang Putri dengan penuh sesal.
“Aku juga minta maaf. Aku sengaja membuatmu marah agar kau melemparku.” sahut sang Pangeran.
Akhirnya sang Pangeran melamar Putri Mary. Mereka mengikat janji setia dan menikah. Mereka hidup bahagia selamanya.
3. Putri Hase Hime dan Ibu Tiri
Di sebuah kerajaan di Kota Nara, hiduplah raja dan permaisurinya yang bijaksana dan berhati mulia. Mereka telah menikah bertahun-tahun namun tidak kunjung dikaruniai seorang anak. Setiap hari keduanya merenung, hingga memutuskan untuk melakukan ziarah ke Kuil Hase-no-Kwannon. Keduanya berdoa dengan khusuk dan meminta dengan tulus agar segera dikaruniai seorang anak.
Tidak berselang lama, sang Permaisuri mengandung. Hari-hari dilalui Raja dan Permaisuri dengan bahagia. Hingga tibalah hari yang dinanti, yaitu kelahiran sang buah hati.
Lahirlah seorang putri cantik yang diberi nama Hase Hime. Putri Hase Hime tumbuh dan dibesarkan oleh Raja dan Permaisuri dengan penuh cinta. Di saat usia Putri Hase Hime menginjak 5 tahun, keluarga kerajaan ditimpa musibah. Permaisuri sakit keras dan tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya.
Seluruh keluarga kerajaan bersedih hati, terutama Putri Hase Hime yang sangat menyayangi ibundanya. Suatu hari, Permaisuri memanggil Putri Hase Hime ke kamarnya. Permaisuri memberikan banyak petuah seolah akan pergi selamanya. Permaisuri berkata bahwa jika suatu saat ia meninggal dan sang Raja menikah lagi, Putri Hase Hime harus hormat pada ibu barunya. Dengan berkaca-kaca Putri Hase Hime menganggukkan kepala.
Sang Permaisuri benar-benar meninggalkan sang Raja dan Putri Hase Hime untuk selama-lamanya. Ia meninggal dalam kedamaian dan meninggalkan rasa sakitnya. Ternyata apa yang dikatakan sang Permaisuri menjadi nyata. Sang Raja menikah lagi, dan selanjutnya Putri Hase Hime memiliki ibu baru yang tinggal bersamanya di istana.
Ibu baru Putri Hase Hime sungguh memiliki karakter yang berbeda dengan ibu kandungnya. Ibu Tiri Putri Hase Hime memiliki sifat yang kejam dan egois. Meskipun demikian, Putri Hase Hime tetap berusaha menaruh hormat pada ibu tirinya itu.
Putri Hase Hime tumbuh menjadi gadis yang penuh bakat. Sejak kecil ia telah menyukai seni, baik seni bermusik dan melukis. Pada festival Sakura, Putri Hase Hime menunjukkan keahliannya. Sang Raja memerintahkan Putri Hase Hime untuk memainkan koto ditemani ibu tirinya yang bermain suling.
Sang Raja berada di atas mimbar yang tinggi dengan ditutupi pagar dari bambu, sehingga dapat menyaksikan semua orang dan menikmati suasana. Namun, tidak seorang pun melihat kehadirannya. Permainan musik Putri Hase Hime jauh lebih baik dari pada ibu tirinya, sehingga Sang Raja merasa sangat senang.
Sang Ibu tiri merasa iri hati dengan yang didapatkan oleh Putri Hase Hime. Ia berpikiran bahwa jika tidak ada Putri Hase Hime tentu saja anak laki-laki yang merupakan anak kandungnya akan jauh diperhatikan oleh sang Raja. Rasa iri hati kepada Putri Hase Hime terus menguat. Sang Ibu tiri berniat menyingkirkan Putri Hase Hime dari istana.
Sang Ibu tiri menyiapkan racun mematikan. Ia memasukkan racun tersebut ke dalam minuman. Satu gelas beracun dan satu gelas minuman tidak beracun. Di saat Putri Hase Hime dan anak laki-lakinya duduk beristirahat, sang Ibu tiri menghampiri keduanya dan menawarkan minuman.
Saat menyerahkan minuman yang disajikannya itu, sang Ibu tiri sangat gugup dan terburu-buru. Ia tidak sadar telah menyerahkan gelas yang salah. Minuman yang beracun justru diberikannya kepada anak laki-lakinya. Pantas saja tidak ada efek yang dirasakan Putri Hase Hime. Namun, tiba-tiba anak lelakinya menjerit kesakitan dan tersungkur di lantai. Sang Ibu merasa kebingungan kemudian membalikkan posisi gelas agar tidak ketahuan.
Dipangkunya anak laki-laki kandungnya itu. Segera dipanggilnya tabib untuk mengobatinya. Namun segalanya sudah terlambat. Anak laki-lakinya meninggal dunia. Tabib merasa heran karena penyebabnya tidak ketahuan. Ibu tiri Hase Hime bersedih hati dan menyesal sekali.
4. Putri Buruk Rupa dan Pangeran Tampan
Di suatu gubuk kecil di tengah hutan, hiduplah seorang putri yang Wajahnya dipenuhi bintik-bintik merah besar dan hidungnya lebar. Matanya besar dan rambutnya gimbal. Ia tinggal seorang diri karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Untuk menghabiskan waktu, ia sering bermain dengan para tikus, kelinci, rubah, dan hewan kecil lainnya.
Sang Putri sebenarnya ingin pergi ke desa. Namun, saat warga desa melihatnya, mereka selalu mengusirnya. Mereka bilang ia adalah putri yang terkena kutukan dan harus menjauh dari desa. Jika tidak, penduduk desa akan terkena kutukan juga.
Suatu hari, seorang pangeran berburu ke hutan. la mendapat perintah dari ayahnya untuk berburu seekor rusa karena akan ada pesta kerajaan. Pangeran pun masuk ke hutan bersama dua pengawalnya. Sebentar saja, mereka mendapatkan rusa yang mereka inginkan. Seekor rusa bertubuh gemuk dibidik oleh panah sang Pangeran. Panah itu melesat dan mengenai kaki rusa. Rusa itu kesakitan dan segera berlari jauh ke dalam hutan. Pangeran dan dua pengawalnya mengejar.
Rusa itu lari ke tempat si Putri. la langsung mengadu kepada si Putri perihal yang terjadi. Si Putri segera mengobati lukanya. Setelahnya rusa itu berlindung di balik tubuh sang Putri. Tak lama, rombongan sang Pangeran sampai. Mereka sangat terkejut ketika melihat wajah sang Putri.
Kedua pengawal sang Pangeran langsung mengeluarkan pedangnya. Namun, si Pangeran malah menatap sang Putri. Sang Pangeran menemukan sebuah hati yang penuh kasih sayang dan kelembutan pada diri sang Putri. "Siapakah kau? Kenapa tinggal di sini?"
"Orang-orang memanggilku Putri Buruk Rupa. Aku tinggal di sini karena tidak ada yang menerima kehadiranku di desa. Rusa yang kalian lukai ini adalah temanku.
Aku mohon kepada kalian agar melepaskannya," pinta sang Putri.
"Baiklah. Aku akan melepaskannya. Namun, aku punya permintaan sebagai gantinya. Kau harus ikut bersama kami ke istana," ucap sang Pangeran. Sang Putri terkejut dengan permintaan tersebut.
"Tapi ...."
"Jika tidak mau, rusa ini yang akan kami bawa.”
Sang Putri pun mau tidak mau setuju. Pangeran segera membawa sang Putri ke istana serta memperkenalkannya kepada ibu dan ayahnya. Raja dan Ratu sangat terkejut melihat penampilan sang Putri. Namun, mereka adalah raja dan ratu yang sangat rendah hati. Karena dibawa oleh sang Pangeran, mereka mau menerima kehadiran si Putri.
"Kenapa kau tidak merasa jijik padaku?"tanya sang Putri.
"Aku tidak melihat rupamu. Aku melihat kebaikan hatimu," jawab sang Pangeran.
"Terima kasih, Pangeran."
Tanpa sang Putri sadari, wajahnya tiba-tiba berubah. Bintik-bintik merah di wajahnya hilang. la berubah menjadi seorang putri yang sangat cantik. Lalu, seorang peri datang di tengah mereka.
"Kau sudah menjalani cobaan dan berhasil kau lalui dengan baik. Kini, kau akan berubah selamanya menjadi putri yang cantik seperti ini." Setelahnya, peri itu menghilang.
5. Chonguita Sang Putri Monyet
Dahulu kala, ada seorang raja dengan tiga putra kerajaan yang rupawan. Ketiga pangeran tersebut bernama Pedro, Diego, dan Juan. Sang Raja gelisah karena ketiga pangeran belum menemukan jodohnya. Akhirnya, sang Raja meminta untuk meninggalkan ketiga pangeran istana dan mencari pendamping hidupnya. Ketiga pangeran mematuhi perintah Raja untuk segera menemukan pasangan hidup. Berpetualanglah Pangeran Pedro, Diego, dan Juan. Mereka bertiga berkelana ke luar istana untuk segera bertemu sang putri pujaan hati.
Sungguh petualangan yang melelahkan. Meskipun demikian ketiga pangeran tetap bersemangat untuk mengabulkan permintaan ayah mereka. Hingga suatu hari di dalam perjalanan mencari pendamping tersebut, Pangeran Juan bertemu dengan seorang kakek tua di pinggir hutan. Kakek tua itu memberikan setangkup roti pada Pangeran Juan .
Seolah mengerti isi pikiran Pangeran Juan, si Kakek tua juga menyarankan Pangeran Juan menuju sebuah istana yang letaknya di dalam hutan. Si Kakek tua berpesan agar memberikan roti-roti yang tersebut kepada para monyet penjaga gerbang istana. Hal tersebut harus dilakukan supaya Pangeran Juan dapat masuk ke dalam istana.
Dengan langkah berani, Pangeran Juan berjalan menuju istana yang dimaksudkan Kakek tua. Sesampainya, Pangeran Juan memberikan setangkup roti yang dibawanya pada monyet penjaga gerbang istana. Setelah berhasil masuk ke dalam istana betapa ketakutannya Pangeran Juan melihat seekor monyet raksasa.
Ia hampir saja berlari ketakutan, namun monyet raksasa tersebut memanggilnya. Monyet raksasa tersebut mengetahui maksud Pangeran Juan. Monyet raksasa tersebut mengatakan bahwa ia bermaksud menikahkan anaknya, Putri Chonguita dengan Pangeran Juan. Dengan senang hati karena keinginannya terkabulkan. Pangeran Juan mengiyakan untuk menikah dengan Putri Chonguita.
Beberapa hari setelah pernikahannya, Pangeran Juan mengajak Putri Chonguita pulang ke kerajaan untuk bertemu sang Raja. Sang Raja menyambut kedatangan Pangeran Juan dan istrinya dengan bahagia. Namun, kebahagiaan tersebut mendadak sirna setelah sang Raja menyadari bahwa Putri Chonguita adalah seekor monyet. Sang Raja mencari akal untuk mengusir Putri Chenguita dari kerajaannya.
Suatu hari, sang Raja meminta seluruh menantunya untuk membuatkan mantel sulam dalam waktu tiga hari. Siapapun yang tidak berhasil melaksanakannya akan dihukum mati. Di luar prediksi raja, Putri Chenguita berhasil menyelesaikan mantel sulam buatannya dalam waktu tiga hari dan mantel sulamnya indah sekali.
Begitu pun setelahnya, ketika Raja meminta seluruh menantunya membuatkan topi sulam dalam waktu dua hari, Putri Chonguita dapat melaksanakannya dengan baik. Namun sang Raja tetap tidak kehabisan akal untuk menyingkirkan Putri Chonguita.
Ia meminta ketiga menantunya untuk membuat lukisan yang menawan dalam waktu tiga hari. Siapapun menantu yang berhasil menyelesaikannya, maka suaminya akan diberikan kekuasaan untuk memimpin kerajaan.
Tiga hari yang ditentukan telah tiba, betapa kagetnya sang Raja karena lukisan Putri Chonguitalah yang paling indah. Sang Raja pantang mengingkari janjinya, diberikanlah tonggak kepemimpinan kerajaan kepada Pangeran Juan, suami Putri Chonguita. Digelarlah pesta penyerahan kepemimpinan untuk menyambut Pangeran Juan sebagai raja baru.
Di pesta yang meriah itu, tanpa sengaja Pangeran Juan mendorong Putri Chonguita hingga terjatuh. Seketika ruangan gelap, namun beberapa menit kemudian cahaya terang benderang datang. Putri Chonguita menjelma menjadi putri cantik jelita. Seisi ruangan berdecak kagum.
6. Kisah Putri Bulan dan Pangeran Matahari
Bulan merupakan seorang putri dari Kerajaan Malam, sedangkan Matahari merupakan pangeran dari Kerajaan Siang.
Keduanya sangat tersohor dan dipuja-puja banyak orang. Bulan merupakan gadis cantik, lembut serta selalu menerangi ketika gelap. Dia sangat anggun dan elegan, namun tidak setiap hari dia memperlihatkan sosok dirinya secara penuh.
Sementara matahari dipuja karena kemegahannya. Dia begitu indah dan bersinar. Matahari menjadi pusat kehidupan dan sebagai n sosok pemimpin yang disegani. Semua ingin selalu dekat dan mengelilinginya. Sebab dia bisa memberikan kehangatan bagi sekitarnya.
Dalam cerita dongeng dikisahkan, ternyata keduanya saling penasaran. Ketika matahari menduduki singgasananya di Kerajaan Siang, maka sang bulan akan mengaguminya di balik awan. Begitu juga matahari, dia mengagumi keindahan bulan ketika bulan menduduki singgasana Kerajaan Malam.
Hingga akhirnya, rasa cinta dan kagum pun terjalin di antara mereka. Tanpa sadar, keduanya saling mendekat dan berhadap-hadapan. Mereka berdua pun saling mengagumi sosok masing-masing.
“Aku tidak ingin berpisah denganmu. Kau sangat terang dan hangat sehingga aku ingin kau terus menyinariku,” kata Bulan.
“Bulan yang cantik, aku juga tidak ingin berpisah darimu. Aku ingin seperti ini dan menikmati keelokanmu,” kata Matahari.
Namun, ketika Bulan dan Matahari bersama-sama. Dunia yang tadinya terang berubah menjadi gelap gulita. Semua manusia pun keluar dari rumah mereka untuk melihat kedua penguasa kerajaan langit tersebut.
Mereka merasa kagum dengan fenomena tersebut. Namun mereka juga bingung, bagaimana jika Bulan dan Matahari bersanding? Apakah dunia akan gelap selamanya?
Baik Bulan maupun Matahari, keduanya menyadari hal ini.
“Putri Bulan yang cantik, jangan menangis. Sebab masing-masing dari kita memiliki tugas mulia sehingga kita tidak bisa bersanding terus menerus. Namun aku akan memperhatikanmu dari jauh,” kata Matahari.
“Kelak akan ada hari di mana kita bisa bersanding kembali meskipun hanya sebentar,” lanjutnya.
Putri Bulan pun mengerti. Mereka pun berpisah dan segera kembali ke singgasana kerajaan masing-masing. Begitulah terus menerus hingga alam semesta berakhir.
Mereka berdua terus mencintai dan saling memperhatikan dari jauh. Meskipun hanya dipertemukan sesekali dan dalam waktu singkat saja, tampaknya mereka sudah cukup puas. Sebab cinta mereka abadi bahkan semua orang juga mencintai mereka.
7. Cerita dongeng sebelum tidur: Kisah Putri Mata Air
Dikisahkan bahwa di bumi terdapat seorang wanita cantik yang memimpin bumi bernama Blue La. Kecantikan dari Blue La ternyata mampu memikat penguasa bulan yaitu Moonaro. Akhirnya Moonaro datang ke bumi dan menikahi Blue La.
Setelah pernikahan, Moonaro akan tinggal selama setahun di bumi dan setahun di bulan. Begitu seterusnya, hingga mereka dikaruniai oleh seorang anak perempuan. Anak perempuan itu diberi nama Putri Mata Air.
Waktu berjalan, dikisahkan dalam cerita dongeng ini, Putri Mata Air tumbuh dewasa. Sama seperti ibunya, Putri Mata Air juga memiliki paras yang cantik. Oleh sebab itu banyak pria dari bumi yang ingin melamarnya. Namun semua pria tersebut ditolak begitu saja oleh Putri Mata Air.
Hingga akhirnya muncul raja dari kerajaan matahari bernama solaris. Raja Solaris memiliki paras yang luar biasa tampan, tubuhnya gagah dan dia sangat cerdas.
Ketika Raja Solaris datang melamar putri mata angin, saat itu juga putri mata angin jatuh cinta kepada Raja Solaris. Namun lagi-lagi Putri Mata Air menolak lamaran.
“Aku juga mencintaimu Raja Solaris. Namun aku tak bisa meninggalkan ibuku,” ucap Putri Mata Air dengan wajah sendu.
Raja Solaris sangat gigih untuk menikahi Putri Mata Air. Ia masih berusaha mencari cara agar bisa menikahi Putri Mata Air. Akhirnya suatu hari, Raja Solaris mendapatkan sebuah ide yang cemerlang.
“Aku menawarkan sebuah ide kepadamu. Aku akan tetap menikahimu, setelah menikah aku akan mengajakmu tinggal di kerajaanku selama sembilan bulan. Sedangkan untuk 3 bulan sisanya kau bisa kembali ke istanamu dan menemani ibumu,” ujar Raja Solaris.
Mendengar ide itu Putri Mata Air setuju dan akhirnya mereka menikah. Blue La yang telah ditinggal putrinya menikah merasa kesepian sebab suaminya, Moonaro, masih berada di bulan.
Di saat Blue La berjalan-jalan di taman, tiba-tiba muncul Ratu es. Mengetahui Blue La yang sedang sendirian ia langsung membuat Blue La membeku agar bisa menguasai kerajaan bumi.
Setelah berhasil membekukan blue la, ia juga membuat seluruh bumi menjadi tertutup es. Tak berselang lama ternyata berita membekunya bumi sampai ke telinga Moonaro.
Mengetahui hal itu ia meminta bantuan menantunya, Raja Solaris untuk mengalahkan ratu es. Tanpa berlama-lama lagi, di cerita dongeng ini Raja Solaris segera mengeluarkan kekuatan matahari untuk membuat es di bumi mencari.
Ratu es yang mengetahui itu merasa sangat marah dan ia mengancam akan membuat bumi hancur dengan semua esnya yang mencair. Mendengar itu, Raja Solaris segera menghentikan serangannya.
Ratu es yang masih ingin menguasai bumi, mengajukan penawaran. Ia ingin menguasai bumi selama 9 bulan lamanya.
Putri Mata Air yang mendengar itu merasa tidak terima dan terjadilah perdebatan antara keduanya. Hingga akhirnya didapatkan kesepakatan bahwa Ratu es mendapatkan jatah di bumi selama 3 bulan.
Setelah puas dengan hasilnya,Ratu es menghilang. Putri Mata Air juga segera menuju bumi. Setelah Putri Mata Air menginjakan kaki di bumi, semua es mulai mencair termasuk Blue La yang membeku. Tanaman kembali bersemi dan bunga bermekaran.
Setelah kesepakatan yang dibuat sebelumnya,dikisahkan dalam cerita dongeng ini bahwa Putri Mata Air dan Raja Solaris dikaruniai anak yang diberi nama pangeran hujan.
Kini kehidupan di bumi menjadi makmur. Saat Ratu es datang maka selama 3 bulan akan terjadi musim dingin. Apabila Putri Mata Air yang datang maka akan terjadi musim semi.
Kemudian saat pangeran hujan datang terjadilah musim hujan. Terakhir ketikan Raja Solaris datang terjadilah musim panas.
8. Dongeng Putri Kaguya dan Kaisar
Di suatu desa terpencil, hiduplah sepasang suami istri yang telah renta. Seorang kakek yang bekerja sebagai pengrajin bambu dan istrinya, Suatu hari ketika sang Kakek sedang menebang bambu untuk dibuat meja, ia melihat ada hal aneh dari bambu yang akan dipotongnya. Pangkal bambu tersebut tampak bersinar terang. Dengan gemetar, sang Kakek membelah bambu tersebut. Betapa terkejutnya sang Kakek karena di dalam bambu ditemukannya seorang anak perempuan mungil. Sang Kakek pun tergopoh-gopoh menggendong anak perempuan mungil itu pulang.
Sejak itu dirawatlah anak perempuan mungil itu dengan rasa syukur dan bahagia. Ajaibnya, kehadiran anak perempuan mungil itu selalu membawa keberuntungan bagi keluarga kakek pengrajin bambu. Setiap kali menebang bambu selalu saja ditemukan emas di dalamnya. Tidak beberapa lama sang Kakek pun menjadi kaya raya. Sebagai rasa syukur, dibesarkannya anak perempuan itu hingga tumbuh menjadi gadis cantik jelita. Masyarakat sekitar memanggilnya dengan nama Putri Kaguya.
Saat usia Putri Kaguya telah menginjak dewasa, Kakek dan Nenek berniat menikahkannya dengan lelaki yang terbaik. Namun, tidak satu pun calon yang diajukan kakek dan nenek diterimanya. Calon-calon tersebut tumbang dan tinggal 5 orang lelaki yang masih bertahan.
Setelah berpikir panjang. Putri Kaguya memutuskan akan menerima salah satu dari 5 orang lelaki itu. Putri Kaguya mengajukan syarat, akan menerima apabila memberikan barang barang yang sangat diinginkannya.
Namun yang terjadi, tidak ada satu pun lelaki yang mampu memenuhi. Seorang kaisar yang tinggal di kerajaan seberang mendengar berita tersebut. Kaisar itu sangat penasaran dan ingin sekali bertemu.
Tetapi Putri Kaguya tidak mau menemuinya. la selalu menghindar agar tidak bertemu kaisar. Tampaknya ada sesuatu yang ingin disembunyikan oleh Putri Kaguya. Hari demi hari terus berlalu, hingga musim gugur tiba.
Suatu hari, Putri Kaguya merasa sangat kesepian dan merasa bersalah pada kaisar. Hingga larut malam, dipandanginya langit sambil menitikkan air mata. Setiap malam Putri Kaguya terus saja menangis. Dikarenakan tidak mampu menyembunyikan lagi kesedihannya. Putri Kaguya pun bersedia menemui kaisar. Diceritakannya pada kaisar bahwa sebenarnya ia berasal dari bulan.
Tepat bulan ke-8 tanggal 15 September makhluk bulan akan menjemputnya. Setelah mendengar cerita tersebut, kaisar pun berusaha melindungi Putri Kaguya. Hal tersebut dilakukannya karena ia telah jatuh hati pada Putri Kaguya. Sang Kaisar mengirim pasukan untuk menjaga Putri Kaguya agar terhindari dari jemputan makhluk bulan.
Namun sekuat apa pun pasukan yang dikirim kaisar ternyata tidak mampu mencegah makhluk bulan menjemput Putri Kaguya. Makhluk bulan menjelaskan bahwa kehadiran Putri Kaguya di bumi karena ia sedang menjalani hukuman.
Menangislah Putri Kaguya karena harus berpisah dengan kaisar. Sebagai balasan rasa cinta Putri Kaguya pada kaisar, diberikannya ramuan hidup kekal untuk Kaisar. Kaisar bersedih hati, tanpa Putri Kaguya tidak ada artinya ia hidup abadi. Perpisahan Putri Kaguya dan kaisar pun tidak terelakkan.
Kaisar yang sangat kehilangan Putri Kaguya akhirnya memerintahkan pasukannya untuk membakar ramuan yang diberikan Putri Kaguya di puncak Gunung Fuji. Konon katanya hal tersebutlah yang membuat Gunung Fuji mengeluarkan asap yang melambangkan cinta abadi Putri Kaguya dan kaisar hingga kini.
9. Keberanian Putri Salma
Alkisah, di sebuah kerajaan yang sangat indah , hiduplah Putri Salma bersama raja dan permaisuri. Putri Salma memiliki sifat baik hati, begitu juga dengan ayah dan ibunya. Kerajaan yang dipimpin ayahnya sangat luas, rakyatnya hidup makmur dan damai. Kerajaan itu bernama Kerajaan Makmurda.
Kedamaian itu tiba-tiba terusik dengan kedatangan pasukan dari kerajaan Jahati. Pasukan dari kerajaan Jahati ingin menguasai wilayah kerajaan Makmurda. Pengawal kerajaan Makmurda berusaha menyelamatkan raja, permaisuri, dan Putri Salma. Pengawal membawa mereka ke hutan yang tidak jauh dari istana agar terhindar dari serangan pasukan Jahati.
Raja, permaisuri, dan Putri Salma pun tinggal di hutan selama beberapa hari sampai perbekalan mereka mulai menipis. Putri Salma pun memberanikan diri keluar dari hutan untuk mencari makanan. Prajurit sangat terkejut melihat suatu hari Putri Salma sampai di kerajaan. Putri Salma menyampaikan maksudnya untuk ikut berperang menyelamatkan kerajaan. Awalnya para prajurit melarangnya, tapi akhirnya Putri Salma pun diizinkan ikut berperang melawan pasukan Jahati.
Melihat keberanian Putri Salma, semangat prajurit Makmurda semakin berkobar. Akhirnya prajurit kerajaan Makmurda berhasil mengalahkan pasukan kerajaan Jahati. Sebagai wujud syukur atas kemenangan pasukan kerajaan Makmurda, raja menyedekahkan semua hartanya untuk kemakmuran rakyat.
10. Putri Sejati
Di sebuah istana yang megah, ada seorang pangeran yang sangat menginginkan seorang Putri Raja, tetapi Putri tersebut haruslah sempurna dan benar-benar putri sejati. Sang Pangeran mengelilingi semua kerajaan hanya untuk mencari putri sejati, tetapi ia tidak menemukan putri sejati itu. Setiap putri yang ia temui selalu ada yang tidak sempurna. Sang Pangeran jadi putus asa. Akhirnya dia pulang ke istananya dengan perasaan kecewa.
Pada suatu malam, turun hujan badai membasahi seluruh pelosok kerajaan. Semua orang masuk ke rumah. Badai malam itu sungguh menakutkan. Tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu istana. Siapakah yang bertamu di malam yang berhujan deras seperti ini? Raja beranjak membuka pintu untuk tamu tersebut.
Di depannya tampak seorang gadis yang sangat cantik basah kuyup. Ia pucat pasi karena menggigil kedinginan. Air mengalir deras dari rambut dan pakaiannya yang basah hingga ke kaki dan sepatunya. Gadis itu mengaku kalau ia adalah Putri yang sempurna. Sang Raja mempersilahkan Putri misterius itu masuk.
"Kami akan segera tahu apakah yang dikatakan oleh Putri itu benar atau tidak," pikir sang Ratu. Dia masuk ke dalam kamar tidur tamu , lalu meletakkan sebutir kacang polong di bawah kasur. Lalu mengambil dua puluh kasur dan meletakkannya di atas sebutir kacang tersebut. Malam itu sang Putri akan tidur di atas ranjang tersebut.
Di pagi hari, mereka menanyakan apakah sang Putri tidur nyenyak di malam itu.
"Oh, aku sangat susah tidur!" kata sang Putri, "Aku sangat sulit memejamkan mataku sepanjang malam! Aku tidak tahu apa yang ada di bawah kasur yang aku tiduri. Aku seperti berbaring di atas sesuatu benda yang kasar, dan seluruh tubuhku sakit. Ini sangat tidak nyaman!"
Sang Raja dan Ratu terkejut mendengar perkataan putri itu. Bagaimana mungkin ia bisa merasakan ada sebutir kacang polong di bawah dua puluh kasur. Hanya putri sejati yang benar-benar halus hatinya yang bisa merasakan kacang polong itu. Pangeran kemudian menjadikannya sebagai istrinya. Akhirnya, dia menemukan putri sejati yang selama ini dicarinya. Akhirnya sang Pangeran dan putri Sejati hidup bahagia selamanya.
Itulah 10 dongeng tentang putri cantik. tidak hanya menghibur tapi juga memberikan banyak pelajaran yang sangat penting untuk kita pelajari dan kita ambil nilai-nilai kehidupan seperti kumpulan cerita di atas. Jadi mari tumbuhkan rasa cinta terhadap dongeng-dongeng dengan beragam kisah menarik. Semoga artikel ini dapat bermanfaat, ya!